Memanage Karyawan



Konbawa minna-san hihi. Kali ini saya akan membahas tentang bagaimana cara memanage karyawan disaat kita menjadi seorang atasan.

Tentu saja kita sebagai atasan menginginkan semua karyawan yang bekerja di perusahaan kita ini betah, nyaman, dan tetap fokus dalam menjalankan pekerjaannya. Hal seperti ini sebenarnya sangat sulit untuk dilaksanakan karena tidak terjadi begitu saja, melainkan membutuhkan proses yang cukup lama.

Perusahaan dalam meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi dapat dilakukan dengan cara job enrichment, yaitu :
a. program kompensasi yang memadai (adequate compensation program). Dalam hal ini karyawan yang memiliki prestasi yang baik akan mendapatkan kompensasi. Program ini terdiri dari :
• merit system merupakan system kompensasi yang diberikan kepada karyawan dan seiring meningkatnya prestasi tersebut akan meningkat pula presentasenya.
• Across-the-board system adalah system kompensasi yang merata tanpa ada hubungannya dengan peningkatan prestasi kerjanya.
• Incentive plans diberikan kepada karyawan yang memenuhi standar kinerja tertentu dan bentuknya bisa bermacam-macam.
b. Keamanan kerja (job security) : yang dimaksud disini adalah bagaimana perusahaan dapat menjamin kelangsungan kerja para karyawan. Jika perusahaan memiliki ketahanan yang besar terhadap pailit biasanya karyawannya memiliki motivasi yang tinggi untuk bekerja dibandingkan perusahaan yang rentan terhadap pailit.
c. Jadwal kerja fleksibel (flexible work schedule) : karyawan akan memiliki keinginan untuk bekerja dengan baik dibandingakan dengan jam kerjanya terikat karena pada dasarnya manusia tidak senang berada dibawah tekanan. Jam fleksibel ini memiliki dua bentuk, yaitu : Compressed work week dan job sharing. Yakni membuat jadwal kerja yang fleksibel dengan memanfaatkan hari kerja dalam satu minggu misal dari enam haari kerja menjadi lima hari kerja, sedangkan job sharing contohnya part time atau shift antar sesame karyawan.
d. Program keterlibatan karyawan (employee ivolvement program) yaitu perusahaan yang selalu langsung melibatkan karyawanya dalam suatu program sehingga karyawan akan merasa diakui dan dibutuhkan, juga merasa lebih termotivasi. Terdapat tiga bentuk program untuk melibatkan karyawan :
• Job enlargement program yang melibatkan karyawan dengan cara memperluas tugas-tugas yang diberikan karyawan tersebut. Misal karyawan bagian ekspor dan impor pada perusahaan dibidang kargo juga dilibatkan atau dilatih dalam pemasarannya.
• Job rotation merupakan program yang mengizinkan karyawan untuk bertukar posisi dalam waktu tertentu.
• Empowerment program yang dapat memberikan kekuasaan, atau mengalihkan kekuatan ke pihak lain.
Enterpreneur dalam mengelola dan memotivasi karyawan harus menjadi kekuatan untuk mengatur organisasi dan kemampuannya untuk mengkomunikasikan visi. seorang enterpreneur hrus memotivasi dirinya sendiri terlebih dahulu baru dapat memotivasi orang lain. Entrepreneur sebisa mungkin harus menghindari kesalahan jikat tak dapat menhindar maka belajar dari kesalahan tersebut. Seorang entrepreneur yang efektif mengarahkan tiap orang diperusahaannya kepada visi perusahaan, sehingga harapan yang berbeda akan menjadi satu visi dan harapan ssuai dengan tujuan. Menyusun tujuan yang jelas merupakan langkah awal dalam memotivasi seseorang tetapi support juga sangat penting bagi memotivasi. Memberi ruang bagi orang lain untuk menunjukkan keahlian dan insight yang mereka miliki adalah motivasi terfektif selain memberi dukungan berupa dorongan dan nasihat. Dan juga dapat dimotivasi dalam pemberian reward, dalam hal ini entrepreneur harus bersikap adil dan bijaksana.
Seorang entrepreneur harus bisa menempatkan diri dalam human resource karena bisa atau tidaknya, seorang entrepreneur akan mengambil bagian yang bermacam-macam bentuknya dalam perusahaan, yaitu :
• Productive labour, pemilik usaha harus mampu memberikan konstribusi yang meningkatkan hasil produksinya tidak hanya karyawannya saja.
• Technical expertise, diperlukan oleh entrepreneur untuk mengerti dan menguasai bidang bisnis yang dikelola sehingga dapat member masukan bagi pengembangan produk, baik yang berupa barang maupun jasa.
• Provision of business services, dalam bidang pengelolaan bisnis secara umum memerlukan suatu keahlian, misalnya yang berhubunga dengan hukum dan akuntansi.
• Functional organizational skill, seorang entrepreneur membutuhkan keahlian dalam pengambilan keputusan, perencanaan operasi, produksi, pemasaran dan lainnya.
• Communication skill, berkomunikasi sangat diperlukan bagi seorang entrepenuer baik dalam pihak internal maupun eksternal.
• Strategic and leadership skill, sebuah organisasi atau perusahaan pasti akan mengikuti visi dan misi serta strategi yang digunakan. Seorang entrpenteur adalah pemimpin dalam sebuah perusahaan yang harus mempunyao visi dan misi yang jelas tentang apa yang dikerjakannya.

Bila kita mundur ke postingan saya yang membahas tentang bisnis yang cocok untuk mahasiswa. Disitu bisa kita simpulkan bahwa bisnis yang ingin saya jalankan berada dibidang jasa. Tentu saja, hal-hal diatas perlu dilaksanakan sebaik mungkin agar bisnis yang saya jalankan dapat mencapai tujuan yang saya inginkan. Meskipun pada awalnya saya bekerja sendiri, tetapi saya percaya bahwa nanti saya akan memiliki karyawan yang dapat menjalankan wewenang yang saya berikan kepada karyawan saya nantinya.

Sekian yang dapat saya posting. Terima kasih dan selamat malam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model Bunga Majemuk dan Present Value

Pengertian Etika, Profesi, Kode Etik Profesi dan Contoh Kasus Kode Etik Profesi